[vc_row][vc_column width=”1/6″][/vc_column][vc_column width=”2/3″][vc_message]Untuk informasi pembelian silahkan klik disini
[/vc_message][vc_column_text]Bintangmotor.com – Sekarang sudah banyak sepeda motor yang menggunakan lampu LED. Selain karena memiliki cahaya yang lebih terang dan tahan terhadap guncangan, lampu ini juga memiliki masa pakai yang lama alias awet.
Umur penggunaan lampu LED rata-rata bertahan sekitar 30.000 jam. Namun, meski memiliki usia penggunaan yang lama, bukan berarti LED tidak bisa rusak atau mati.
Sebagian penyebab lampu LED rusak atau mati adalah karena system kelistrikan pada motor itu sendiri.
Contohnya motor yang memiliki arus listrik 3,5 A (ampere), sedangkan LED biasanya hanya bisa menerima arus 20 mA (mili ampere).
Sebagai solusinya agar arus listrik dan motor bisa diterima LED dibutuhkan perangkat modul khusus yang biasa disebut driver. Karena apabila tanpa modul driver, arus listrik yang diterima LED akan lebih dari angka maksimalnya.
Modul khusus ini memiliki tugas untuk menstabilkan arus yang masuk sesuai dengan kebutuhan LED. Modul khusus bisa rusak karena terjadi overheat.
Oleh karena itu, modul khusu biasanya akan ditempatkan pada part pendingin (heatsink) yang terbuat dari alumunium atau diberi system pendingin sendiri.
Korsleting pada kabel yang menuju ke modul LED bisa menyebabkan matinya penerangan motor. Untuk itu, terdapat pengamanan berupa sekring sebelum kabel bodi masuk ke modul.[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/6″][/vc_column][/vc_row]