Sudah menjadi setengah lebih dari populasi motor di Indonesia, motor matic ternyata mampu membuat pengendara motor di Indonesia beralih dari yang dulu nya menggunakan motor bebek. Alasan dari sekian banyak pengguna motor, tentunya karena mengendarai motor matic sangat praktis, terutama untuk kalangan pekerja yang tinggal diperkotaan, yang hampir setiap hari bergelut dengan kemacetan.
Sama halnya dengan motor bebek maupun sport, motor matic punya bagian yang musti dirawat secara rutin agar kondisi dan performa nya tidak down. Bila penghubung penggerak untuk motor sport dan bebek ada rantai roda, maka di matic ada bagian yang namanya CVT ( Continuos Variable Transmition). Didalam blok CVT terdapat beberapa bagian penting agar tenaga yang dihasilkan dari pembakaran di ruang bakar bisa di teruskan ke roda belakang dengan maksimal. Part – part tersebut antara lain roller, v belt, kanvas kopling, dan per kopling.
Bagian CVT kami sarankan untuk dibersihkan setiap 8000 KM / tiap 8 bulan sekali dan diganti setiap 24.000 KM / 2 tahun sekali. Namun ada kalanya part tersebut mempunyai masa pakai lebih pendek dikarenakan perlakuan pemakainya. Jadi selain estimasi masa pakai, pemilik motor matic bisa melakukan penggantian pada part di bagian CVT sesuai hasil pengukuran part tersebut. Apabila part sudah masuk batas servis, maka sebaiknya diganti. Misalkan, roller Honda BeAT mempunyai batas servis 15.3 mm. Sehingga jika diameter sudah lebih kecil dari ketentuan tersebut, sebaiknya roller segera diganti.
Pentingnya untuk merawat komponen CVT secara rutin karena satu part dengan part yang lain saling berkaitan, sehingga bila salah satu sudah aus, tentunya akan berpengaruh pada kinerja part terkaitnya.
Gunakan selalu part original Honda ( Honda Genuiner Part ) karena sudah terbukti awet & presisi. Selain itu, penggunaan spare part genuine juga menjaga agar garansi mesin 3 tahun tetap berlaku.