[vc_row][vc_column width=”1/6″][/vc_column][vc_column width=”2/3″][vc_message]Untuk informasi pembelian silahkan klik disini
[/vc_message][vc_column_text]Bintangmotor.com – Oli pada motor berfungsi untuk mengurangi gesekan antara komponen mesin. Seperti diketahui, saat mesin motor bekerja, akan terjadi banyak gesekan mulai sistem transmisi, hingga piston yang bergesekan dengan dinding silinder.
Nah, agar potensi aus atau karat tidak terjadi karena gesekan tersebut. Maka oli bertugas melapisi setiap komponen logam yang bekerja. Tidak hanya itu, oli juga berfungsi mendinginkan suhu panas mesin yang ditimbulkan proses pembakaran.
dikutip dari detikOto (14/02) Dalam panduan buku manual servis untuk pemilik motor, biasanya waktu penggantian oli direkomendasikan sekitar jarak tempuh 4.000 km, atau kurang dari angka tersebut jika motor dipakai dengan intensitas yang tinggi.
Lalu bagaimana efek jika motor terlambat ganti oli dari jadwal yang sudah ditentukan?
Menurut mekanik Duta Motor Sport Bekasi Ryan Fasha, oli motor yang telat diganti akan berpengaruh pada kinerja mesin. Sebab oli yang sudah kotor tidak bisa lagi melindungi gesekan yang terjadi di komponen mesin.
“Akibatnya, oli nggak mampu memberikan proteksi maksimal pada mesin,” kata Ryan kepada detikOto, di Bekasi, Minggu (10/2/2019).
Lebih buruknya lagi, akan timbul endapan oli di area mesin. “Bisa timbul sludge atau endapan oli di bawah mesin. Jadi oli bisa mengental seperti lumpur,” lanjut Ryan.
Dalam tingkat yang ekstrem, misal telat ganti oli sampai oli mesin benar-benar habis, maka efeknya akan lebih parah lagi. Mesin bisa rusak, karena piston, blok silinder, maupun sistem transmisi bekerja tanpa perlindungan.
Akibatnya, motor harus mengalami turun mesin untuk mengganti komponen-komponen yang rusak tersebut. Jika sudah berbicara penggantian piston, maka biaya yang dikeluarkan cukup besar.[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/6″][/vc_column][/vc_row]