[vc_row][vc_column width=”1/6″][/vc_column][vc_column width=”2/3″][vc_message]Untuk informasi pembelian silahkan klik disini
[/vc_message][vc_column_text]Bintangmotor.com – Memberi perhatian pada busi sama juga merawat kesehatan pembakaran pada mesin. Merawat busi pun tidak sulit, yakni cukup luangkan sedikit waktu melihat kondisinya.
Kuncinya cukup rajin servis karena kondisi ruang bakar yang sehat membuat busi lebih awet. Sering-sering juga perhatikan kondisi kepala busi. Kalau sudah ada kerak sebaiknya diganti.
Dalam merawat busi perhatikan gejala elektroda aus. Salah satu gejala yang dapat dideteksi ialah sepeda motor susah start.
Memang hal ini sedikit sulit disimpulkan, sebab banyak faktor motor sulit menyala. Namun selain mengecek kondisi aki, apabila motor mulai susah melakukan start baik dalam kondisi mesin dingin atau malah sudah panas, maka tidak ada salahnya mulai perhatikan kondisi kesehatan busi.
Cara selanjutnya yaitu bersihkan busi. Bentuk busi terbaik adalah bentuk awal seperti saat beliĀ baru, yakni apabila elektroda busi masih kotak sebagai tanda belum mengalami keausan.
Selanjutnya, jika dideteksi elektroda sudah mulai kotor karena endapan karbon cukup bersihkan dengan cara menyemprot bagian tersebut dengan cairan yang bersifat non-metal seperti brake cleaner.
Jika berkerak tidak perlu diamplas.Hindari pula memakai cairan yang bersifat abrasif terhadap karat, karena cairan tersebut akan mengikis permukaan plating ataupun elektroda busi.
Jangan lupa cek tingkat keausan busi. Elektroda busi adalah bagian yang paling cepat terkikis karena menjadi tempat terjadinya api pada ruang bakar.
Apabila elektroda sudah aus maka busi perlu diganti. Idealnya penggantian busi disesuaikan dengan acuan jarak tempuh, antara 15.000 km sampai 20.000 km.
[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/6″][/vc_column][/vc_row]