[vc_row][vc_column width=”1/6″][/vc_column][vc_column width=”2/3″][vc_message]Untuk informasi pembelian silahkan klik disini
[/vc_message][vc_column_text]Bintangmotor.com – Tingginya tingkat kecelakan lalu lintas terutama kendaraan bermotor membuat kesadaran terhadap perilaku berkendara perlu lebih diperhatikan. Terutama untuk pengendara pemula yang banyak menggunakan sepeda motor untuk sarana transportasinya.
Berkendara menggunakan sepeda motor juga memerlukan sikap tubuh yang harus diperhatikan saat sedang berkendara.
Pandangan harus lurus ke depan, hanya sesekali memperhatikan kanan kiri atau sekeliling motor dan hanya sepersekian detik saja.
Selain pandangan, pengendara juga tidak boleh mengandalkan kaca spion untuk melihat kondisi sekeliling kendaraan. Karena kaca spion masih memiliki titik buta yang membuat kendaraan lain tidak terlihat.
Posisi pundak harus rileks, agar mencegah kelelahan saat berkendara.
Lengan harus membentuk siku untuk kesiapan tubuh bermanuver. Saat lengan lurus, ketika melakukan pengereman akan terasa sakit. Jadi harus menekuk atau menyiku seperti suspensi atau lengan ayun.
Genggaman jari di atas tuas harus empat jari penuh. Begitu juga saat melakukan pengereman, harus empat jari dan hindari penggunaan dua jari.
Pengereman menggunakan empat jari akan membuat tuas gas tertutup dan laju kendaraan melambat. Pengereman dua jari hanya untuk pengendara balap bukan untuk berkendara aman di jalan raya.
Posisi pinggul harus duduk sempurna di atas jok. Untuk mendapatkan posisi nyaman biasanya pengendara akan berdiri sebentar lalu duduk kembali mengambil posisi nyaman pada jok.
Untuk pengguna skutik posisi kaki harus rapat dan berada di balik sayap depan kendaraan. Jika dilihat dari depan seluruh bagian kaki akan terlindungi di balik sayap motor skutik. Jangan membuka kaki terlalu lebar, karena berpotensi terserempet kendaraan lain.
Untuk motor sport, posisi kaki mengapit ringan rangka motor untuk keamanan dan keseimbangan.
Posisi kaki harus lurus dan berada di atas footstep. Tidak boleh terlalu jauh di depan atau belakang. Jika semua posisi berkendara dilakukan dengan baik, maka akan aman ketika berkendara dan keseimbangan bermanuver terjaga.[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/6″][/vc_column][/vc_row]