Bintang Motor – Ban motor yang mengalami kebocoran saat berkendara di jalan tentu bikin bikers jengkel. Apalagi, jika harus mendorong motor menuju tempat tambal ban yang jaraknya cukup jauh.
Dikutip dari DetikOto (07/01) Terkadang kejadian ban yang bocor disebabkan karena terkena ranjau paku yang memang sengaja disebar di jalanan.
Di Jakarta, dikenal sejumlah ‘titik panas’ ranjau paku yang disebarkan oknum tak bertanggung jawab.
Rohim, salah seorang pegiat Komunitas Saber yang rutin membersihkan ranjau paku di Jakarta, berbagi tips mengurangi risiko terkena ranjau paku bagi pengendara motor.
“Pertama kalau ada di jalan yang rawan ranjau paku, jangan terlalu kencang memacu motor. Karena semakin cepat motor, semakin rentan ban motor tertembus paku ranjau. Kalau jalannya pelan, risiko kena sedikit,” terang Rohim
Kiat kedua, lanjut dia, yakni memastikan angin pada ban cukup. Menurutnya, potensi terkena ranjau paku lebih besar terjadi pada ban yang kekurangan angin. “Pastikan tekanan anginnya cukup. Kalau kempes gampang tertancap paku,” ucapnya.
Kalaupun tetap apes terkena ranjau paku, Brosis sebaiknya langsung memeriksa ban motor dan mencabut paku yang menancap di ban.
Jika tidak, paku akan menyobek ban sehingga mengharuskan penggantian ban dalam baru.
“Jangan lupa, lebih baik bawa ban dalam sendiri, karena kadang harga ban dalam yang sama tukang tambal dihargai Rp 60.000-80.000 per buah,” kata Rohim.
Diungkapkannya, dirinya bersama anggota Komunitas Saber yang berjumlah 30 orang relawan ini rutin menyisir jalanan untuk membersihkan jalanan dari ranjau paku.
Dari pengalamannya, jalan-jalan di Jakarta yang paling rawan ranjau paku antara lain Jalan Gatot Subroto, Jalan Fatmawati, Jalan Dewi Sartika, dan Jalan Yos Sudarso.
“Itu daerah-daerah, sekali sisir enggak sampai 500 meter sudah bisa dapat paku 2 kilogram lebih,” tutur Rohim.