Dibonceng Lebih Bahaya Daripada Ngeboncengin?

Sepeda motor sudah menjadi kendaraan andalan yang banyak dipakai di Indonesia. Menurut BPS, setidaknya pada tahun lalu jumlah sepeda motor di negara kita mencapai 133 juta unit.

Ya, meskipun ada sebanyak itu, tetap saja yang namanya sepeda motor pasti biasanya ada yang mbonceng. Baik itu teman, kerabat, pacar, atau keluarga sendiri.

Siapapun yang jadi pembonceng mereka adalah orang yang sedikit banyaknya menjadi tanggungjawab Anda sebagai pengendara.

Namun, tahukah kalian bahwa banyak yang mengatakan bahwa pembonceng justru lebih berisiko luka parah saat terjadi kecelakaan?
Dengan jumlah kendaraan bermotor yang banyak, maka kasus kecelakaan juga setiap harinya ada saja.

Lantas, bagaimana bisa yang mbonceng justru lebih berisiko? Kita akan kupas tuntas pembahasan tersebut di bawah.

Jadi Ini Alasan Pembonceng Lebih Berisiko Pada Saat Kecelakaan!

Rupanya topik ini bukanlah sesuatu yang baru, sebelumnya Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), beliau Sony Susmana menyatakan bahwa rata-rata kecelakaan yang pada pengendara sepeda motor yang berboncengan, risiko luka parah justru ada pada si pembonceng.

Hal ini bisa terjadi karena, pihak pengendara berada dalam situasi yang lebih siap dan waspada. Ia memperhatikan penuh apa yang ada di depan jalan, apabila dalam sepersekian detik akan terjadi kecelakaan, pengendara sudah bisa mengambil tindakan baik itu membanting stang ke kanan atau kiri.

Sekarang coba kalian pikirkan berada dalam sudut pandang pembonceng, biasanya Anda tidak waspada. Cenderung menikmati perjalanan, beberapa yang lain bahkan bisa saja melamun, sebagian diantaranya berpegangan erat pada pengendara sehingga tidak tahu apa yang terjadi di depan atau belakang mereka.

Karena alasan inilah pembonceng jelas lebih berisiko terluka parah pada saat kecelakaan terjadi.

Tidak berhenti sampai disitu, argumen ini ditegaskan lagi oleh Koordinator Akses Keselamatan Jalan(Jarak Aman), beliau Edi Rusyanto menambahkan.

Menurutnya, risiko terbesar dari pembonceng adalah terpental pada saat terjadi benturan atau kecelakaan. Seperti yang biasa kalian lihat pada televisi, kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor dengan kendaraan besar seperti truk, bus, dan sebagainya menyebabkan motor ringsek.

Goncangan tersebut sudah pasti akan membuat pembonceng di belakang terpental lebih jauh daripada pengendara. Bagian paling vital adalah kepala, terlebih lagi mereka yang pembonceng yang rewel tidak mau pake helm, tentunya meningkatkan risiko lebih buruk lagi.

Kesimpulan

Sudah di sampaikan oleh lebih dari satu ahli, sepertinya pernyataan bahwa yang dibonceng lebih bahaya daripada ngeboncengin adalah suatu fakta.

Dengan ini kalian sudah mengetahui bahwa menjadi pembonceng bukan berarti lengah begitu saja, kedua ahli di atas sepakat untuk memberikan saran kepada para pembonceng untuk lebih waspada dan memperhatikan kondisi jalan pada saat berada di belakang.

Kemudian, pastikan posisi duduk sudah benar, gunakan helm yang berstandar SNI, kemudian bagi pengendara selalu cek kondisi motor sebelum melakukan perjalanan, karena disini Anda tidak hanya membawa nyawa sendiri melainkan juga orang lain.

Dengan menerapkan langkah di atas, setidaknya risiko bisa lebih terkendali. Pembonceng yang waspada bisa mengambil tindakan darurat juga sama seperti pengendara di depan.

Kecelakaan memang bisa terjadi dari banyak faktor, sebagai pengendara yang bisa kita lakukan adalah memastikan semuanya sudah dicek dengan baik. Terutama memberikan pengertian pada pembonceng untuk sama-sama siaga.

Oke, itu saja yang bisa kami sampaikan terkait informasi ini, semoga bisa memberikan manfaat. Apabila berkenan silahkan share artikel ini di media sosial kalian agar lebih banyak orang yang mengetahui pentingnya tetap waspada sebagai pembonceng motor.

Apabila ada yang ingin ditanyakan terkait pembelian sepeda motor honda terbaru, kalian bisa langsung menghubungi admin. Jangan lupa untuk cek kondisi sepeda motor kamu di Bengkel Honda Bintang Motor, selalu utamakan keselamatan, salam satu hati sampai jumpa lagi!