Honda CBR250RR Jadi Juara Asia di ARRC 2018

Bintangmotor.com – Tampil gemilang selama kejuaraan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2018, Rheza Danica Ahrens resmi jadi juara kelas Asia Production 250 (AP250).

Dikutip dari GridOto.com (14/10) – Finish ke-2 pada race 2 di sirkuit Sentul hari Minggu (14/10/2018), cukup baginya mengamankan gelar juara Asia ini.

Keberhasilannya tak lepas dari performa Honda CBR250RR tunggangannya yang impresif.

Rupanya ditemukan banyak ubahan, yang konon lebih baik dibanding motor tahun lalu, yang antarkan Gerry Salim jadi juara AP250 2017.

Yuk kita simak, spesifikasi lengkap Honda CBR250RR tim Astra Honda Racing Team, yang antarkan Rheza jadi juara Asia!

Fairing baru, lebih membulat dan tampak lebih padat

Paling terlihat ada di bagian fairing yang dipakai tim AHRT sejak seri Suzuka.

Bentuknya lebih membulat, tak setajam fairing asli CBR250RR, lalu di sisi bawah radiator ada tekukan dan bodi belakang lebih pendek dan lebar.

“Fairing ini langsung buatan tim R&D Honda,” jelas Anggono Iriawan, Senior Manager Safety Riding and Motorsport PT. Astra Honda Motor (AHM).

Fairing baru ini didevelop untuk meningkatkan sisi aerodinamika, sehingga kecepatan meningkat.

“Efek besarnya saat di straight aja, top speed naik tapi enggak terlalu banyak,” sebut Rheza, sang pembalap yang dijuluki The Silent Boy.

Setang ganti yang lebih menekuk, lebih nyaman di trek lurus

Perubahan berikutnya dari riding position, efek dari penggantian setang yang lebih menekuk ke bawah.

“Posisi duduk saat di straight jadi lebih nyaman dan maksimal posisinya,” imbuh Rheza yang berasal dari Yogyakarta ini.

Laju motor makin kencang dengan perubahan di mesin, putaran maksimal dinaikkan.

“Tahun lalu limiter mesinnya 14.800 rpm, sekarang 15.200 rpm,” imbuh Anggono sambil menyebut untuk keseluruhan mesin sama dengan spek tahun lalu.

Jelang ARRC di Sentul, Rheza Danica Ahrens memimpin klasemen sementara ARRC 2018Foto : PT AHM
Jelang ARRC di Sentul, Rheza Danica Ahrens memimpin klasemen sementara ARRC 2018

Jika ditelaah dari motor tahun 2017, bagian dalam mesin tetap standar sesuai regulasi.

Perubahan ada di penggunaan knalpot HARC Pro, pemasangan radiator besar dan oil cooler, dan ada ram air duct besar mengganti posisi lampu.

ECU pun langsung pakai produk garapan R&D Honda, lengkap banget!

Bagian suspensi ternyata juga mengalami upgrade, agar handlingnya semakin baik saat bermanuver.

Foto : Yosi/otomotifnet
Suspensi Showa BFRC belakang banyak mendapat perbaikan

 

“Yang depan tak banyak berubah, tapi yang belakang utamanya ada perbaikan di oil damper, lebih tahan pada kenaikan temperatur, sehingga kendati makin panas performa suspensi tak berubah,” terang Yohanes Martono, Engineer PT. Showa Indonesia Mfg., yang ditugaskan mengawal para pembalap AHRT.

Sisanya, spesifikasinya tidak berubah banyak dibanding versi 2017, seperti pelek ringan Galespeed GP1s.

Dengan beragam ubahan itu, pantas sih kalau semakin ngacir dan antarkan Rheza jadi juara Asia!

Data modifikasi:

Pelek: Gale Speed 3.00×17 & 4.25×17
Ban: Dunlop Sportmax α-13 SP 110/70R17 & 150/60R17
Disc brake: Yutaka
Knalpot: HARC Pro
Suspensi depan: Showa SFFF
Suspensi belakang: Showa BFRC
Tuas rem: Gale Speed
Tuas kopling: Gale Speed
ECU: Honda
Quick shifter: Honda
Steering damper: Ohlins