Bintangmotor.com – Banyak istilah di dunia motor yang membuat orang awam kebingungan. Salah satunya adalah perbedaan kelistrikan AC dan DC bagi lampu motor.
Dikutip dari MOTOR Plus-online.com (24/12) Yakni AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current). Apa sih perbedaanya, lalu apakah berpengaruh ke terangnya lampu motor?
Ciri paling gampang untuk membedakan kelistrikan AC dan DC adalah dari lampu depan.
Lampu depan motor dengan kelistrikan AC, baru akan nyala ketika mesin juga menyala.
Hal ini disebabkan suplai listrik langsung dari spul.
Sumber arus kelistrikan AC dialirkan langsung dari spul, dan dikontrol oleh kiprok seberapa besar kebutuhan arus supaya bohlam tidak putus. Biasanya, cahaya lampu pada kelistrikan AC bakal redup saat mesin sedang idle atau langsam.
Dan baru terang ketika putaran mesin di atas 2.000 rpm. Motor-motor di Tanah Air yang pakai sistem kelistrikan lampu depan AC, umumnya yang berkapasitas kecil.
Jika kelistrikan DC, lampu depan akan langsung menyala ketika mesin pada posisi ON.
Lampu juga akan langsung terang tanpa mengikuti putaran mesin. Ini terjadi karena pada sistem DC atau arus searah, lampu depan disuplai oleh aki
Kalau kelistrikan DC sumber arus listrik lampu langsung dari aki, kiprok tugasnya mengisi dan menstabilkan arus ke aki. Kekurangan dari sistem DC, butuh arus pengisian yang besar agar aku tidak mudah tekor.
Biasanya kapasitas aki DC ampere-nya lebih besar dari ampere sistem AC. Spul pada motor bersistem kelistrikan DC biasanya dibekali dengan model fullwave.
Jadi semua kelistrikan di motor asalnya dari aki, spul atau alternator cuma sebagai pengisi arus ke aki saja. Rata-rata motor DC zaman now, menggunakan lampu depan LED (Light Emitting Diode).
Kalau pakai LED, bisa dipastikan sistem kelistrikan lampu depannya DC, yang mengandalkan arus langsung dari aki. Karena lampu jenis ini (LED), membutuhkan suplai listrik yang stabil. Yang sudah mengusung sistem DC, ada Honda Vario 150,PCX 150, dan lain sebagainya.
Itulah Perbedaan Kelistrikan AC dan DC Bagi Lampu Motor