Bintang Motor – Saat mengendarai roda dua di jalan, risiko kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja. kemungkinan kecelakaan tidak bisa dihindari sepenuhnya, namun ada baiknya mengetahui tips agar mencegah risiko kecelakaan yang lebih fatal saat berkendara dengan roda dua.
Dikutip dari detikOto (13/11) Instruktur Safety Driving asuhan Astra Honda Motor Hendrik Ferianto menyarankan agar pengendara segera memisahkan diri sebelum motor terjadi kecelakaan. Kunci pertamanya adalah ketenangan dan ikhlas.
“Pertama kalau kita jatuh kita harus ikhlas, dalam arti relakan motornya, lupakan cicilannya, ini paling berat, pisahkan tubuh pengendara dan motornya,” ungkap Hendrik.
Motor berbeda dengan mobil, kata Hendrik, kalau mobil diibaratkan ikan dalam kaleng, sedangkan motor seperti daging yang membungkus kaleng. Artinya saat di mobil pengendaranya tertutup rangka dan body, sedangkan motor pengendaranya bersentuhan langsung dengan jalanan.
Hendrik kemudian membagikan tips jatuh saat kecelakaan sepeda motor, usahakan melompat dan utamakan posisi punggung terlebih dahulu seperti pebalap motoGP.
“Tips pertama adalah melompat ke sebelah kiri, karena sebelah kiri adalah jalur kendaraan lebih rendah, namun kalau mau lompat pastikan dulu, makanya kuncinya adalah tenang,” ujar Hendrik.
Artinya melompat dengan memperhatikan situasi, kata Hendrik, perlu dipastikan juga ke arah yang aman atau tidak ke arah lalu lintas yang berlawanan.
“Usahakan punggung, pokoknya jangan sampai organ vital, kalau jatuh punggung dulu terjadi dislokasi tapi kalau jatuh dada terlebih dahulu, tulang rusuk patah dia akan nusuk ke paru-paru jadinya pendarahan internal,” kata Hendrik.
Hendrik juga menekankan agar ketenangan dan konsentrasi harus dijaga agar pikiran tetap dalam keadaan sadar sehingga bisa melakukan apa yang harusnya dilakukan.
“Kemudian waktu sudah jatuh, berguling, badan semua lemas, posisi kaki lurus, usahakan tangan melindungi dada, dan waktu jatuh usahakan jangan merem atau menutup, setidaknya kita bisa tahu untuk mengetahui kondisi jalan, menghindari hal yang terjadi di depan,” kata Hendrik
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa teknik tersebut tidak sepenuhnya dapat menjamin keselamatan dalam berkendara, namun lebih baik dilakukan agar terhindar dari hal yang sifatnya lebih fatal.
“Tidak, belum tentu juga karena kematian itu takdir tapi setidaknya satu kita berusaha untuk menyelamatkan diri kita,” ungkap Hendrik.