Musim hujan mulai ekstrim, sudah menjadi langganan jika di beberapa jalan ibu kota banyak genangan air. Bahaya water hammer pun meningkat. Masih bisa di katakan wajar kalau air setinggi kurang dari 10 cm, tetapi jika lebih dari itu? Berhati- hatilah bagi pengguna motor.
Kendala yang sering dialami pemotor jika melewati genangan air yang lumayan tinggi biasanya mogok. Busi basah terkena air. Hal tersebut masih bisa diantisipasi sendiri dengan mengeringkan busi dan mesin kembali hidup. Tetapi beda cerita jika kuantitas air yang masuk ke ruang bakar berlebihan. Tidak hanya mogok, tapi bisa bikin stang bengkok bahkan piston jebol. Water hammer, istilah nya seperti itu. Karena air yang tidak bisa di kompresi akan keras seperti besi, jadi baik piston maupun stang bisa kalah.
Motor di desian tidak untuk perjalanan di air ataupun menerjang banjir, meskipun pada keadaan tertentu motor mampu menerobos genangan air tapi ada batasannya. Demi keamaman, sebaiknya jangan memaksakan untuk melewati genangan air yang terlalu tinggi. Terlebih lagi motor matic yang perangkat penggerak dibagian bawah dan filter udara rendah. Ada baiknya ketahui kemampuan motor.
Jika memang tidak memungkinkan sebaiknya jangan nekat. Kalaupun sudah terlanjur menerjang dan mogok, sebaiknya biarkan motor kondisi mesin mati. Setelah ada di tempat yang kering, pastikan tidak ada air yang masuk ke ruang bakar, cek filter udara, busi, tinggikan roda depan sehingga bila ada air masuk melalui kenalpot bisa keluar. Bila sudah yakin, monggo di nyalakan lagi mesin motornya…